Rabu, 27 Januari 2021

Sungguh Terharu !! Tak Ingin Mengemis, Pria Tanpa 2 Kaki Berjualan Dengan Cara Merangkak


Insurance Gas/Electricity Loans Mortgage Attorney Lawyer Donate Conference Call Degree Credit Treatment Software Classes Recovery Trading Rehab Hosting Transfer Cord Blood Claim compensation mesothelioma mesothelioma attorney Houston car accident lawyer moreno valley can you sue a doctor for wrong diagnosis doctorate in security top online doctoral programs in business educational leadership doctoral programs online car accident doctor atlanta car accident doctor atlanta accident attorney rancho Cucamonga truck accident attorney san Antonio online online accredited psychology degree masters degree in human resources online public administration masters degree online bitcoin merchant account bitcoin merchant services compare car insurance auto insurance troy mi seo explanation digital marketing degree florida seo company fitness showrooms stamford ct how to work more efficiently seo wordpress tips meaning of seo what is an seo what does an seo do what seo stands for best seo tips google seo advice seo steps
Ahmad Yunus memberi ide terhadap kita semua. Di tengah keterbatasan fisik, yakni tidak mempunyai dua kaki sebab disabilitas bawaan semenjak lahir, tetapi dirinya tetap dapat menghidupi diri dan anak dan istrinya. Ahmad Yunus, pria asal Tasikmalaya ini, berdagang di Kota Bandung dengan merangkak sambil luar biasa kotak berisi keripik goreng. Dia tinggal di Batujajar, Bandung Barat. Pada Minggu (25/1/2021) sore, Ahmad Yunus mengunjungi kediaman anak buah DPR RI Dedi Mulyadi di Purwakarta. Baca juga: Kisah Nenek 80 Tahun yg Hidup Seorang Diri Kedatangannya hanya untuk menandakan bahwa disabilitas itu tidak mesti mengemis alias meminta-minta. "Dia datang ke daerah saya, sengaja sebab terinspirasi oleh kemarahan saya pada disabilitas sebab meminta-minta. Dia hanya menandakan bahwa disabilitas itu tidak mesti minta-minta," kata Dedi terhadap Kompas.com melewati sambungan telepon, Senin (25/1/2021) malam.
Menurut Dedi, proses pejualan keripiknya terbilang unik. Ibu Ahmad Yunis membeli keripik di Tasikmalaya dari bandar. Lalu keripik itu dibungkus untuk dipasarkan eceran. Setelah itu, keripik yg telah dibungkus itu dititipkan di bus untuk dikirim ke Kota Bandung. Ahmad Yunus kemudian menjemputnya di terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung, dengan memakai motor roda tiga. Selanjutnya motor tersebut disimpan di terminal, sementara Ahmad Yunus berdagang keripik goreng dengan merangkak mengelilingi kota Bandung. "Dia keliling Kota Bandung dengan berlangsung tanpa kaki luar biasa boks berisi keripik. Sementara motor disimpan di terminal," katanya. Dedi mengatakan, walau mengalami keterbatasan fisik, tetapi Ahmad Yunus dapat berdagang bahkan hingga hingga ke Klaten, Jawa Tengah.
Klik Next Untuk Membaca..
1 2 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar